Recent Blog post

Archive for Agustus 2016

                        
                                    Kabasaran


Tari Kabasaran adalah tarian tradisional sejenis tarian perang masyarakat Minahasa di Sulawesi Utara. Tarian ini biasanya dimainkan oleh para penari pria yang menari dengan menggunakan pakaian perang dan senjata seperti pedang, tombak dan perisai. Tarian kabasaran merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di kalangan masyarakat Minahasa dan sering ditampilkan pada acara seperti upacara adat, penyambutan dan berbagai acara lainnya.

Sejarah Tari Kabasaran

Menurut sejarahnya, Tari Kabasaran ini dulunya merupakan  tarian perang yang sering dilakukan oleh para prajurit Minahasa sebelum atau sepulangnya dari medan perang. Menurut adat masyarakat Minahasa, dulunya untuk menarikan tarian ini penari harus berasal dari keturunan penari kabasaran juga. Karena setiap keluarga penari biasanya memiliki senjata khusus yang diwariskan secara turun-temurun dan digunakan untuk menari Tari Kabasaran. Selain itu karena sifatnya yang sakral, tarian ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.

Seiring dengan sudah tidak adanya perang seperti pada zaman dahulu, membuat Tari Kabasaran tidak lagi dijadikan tarian perang. Namun tarian ini dikembangkan menjadi tarian dalam upacara adat, penyambutan dan acara yang bersifat budaya lainnya. Pada zaman sekarang ini, Tari Kabasaran lebih ditampilkan sebagai penghormatan kepada para leluhur yang gugur di medan perang atas keberaniannya dalam mempertahankan tanah air mereka.

Makna Tari Kabasaran

Nama Tari Kabasaran ini barasal dari kata dasar “wasal” yang berarti ayam jantan. Bagi masyarakat Minahasa, ayam jantan sendiri merupakan simbol keberanian atau kejantanan. Hal ini bisa dilihat dari wajah para penari saat menari dengan ekspresi wajah yang garang, jantan, dan gagah berani. Kata wasal ini kemudian disebut dengan kawasalan yang berarti menari seperti ayam jantan yang sedang bertarung. Kemudian seiring dengan perkembangan bahasa Melayu Manado, kata “kawasalan” ini berubah menjadi kata “kabasaran” dengan arti yang sama. Sehingga tidak ada hubungannya dengan kata “besar” dalam bahasa Indonesia.




Pertunjukan Tari Kabasaran

Tari Kabasaran ini ditampilkan oleh beberapa orang penari pria dengan berpakaian prajurit Minahasa dan bersejatakan tombak atau pedang yang digunakan untuk menari. Dalam Tari Kabasaran biasanya juga terdapat seorang pemimpin yang bertugas memimpin tarian, pemimpin tari ini biasanya sudah dipilih oleh sesepuh adat. Pada saat pertunjukan, penari menari dengan wajah garang dan menyeramkan yang menunjukan keberanian dan kejantanan mereka.

Dalam pertunjukan Tari Kabasaran dibagi menjadi 3 babak yaitu Cakalele, Kemoyak dan Lalaya’anCakalele ini berasal dari kata “saka” yang berarti berlaga dan “lele” yang berarti berkejaran. Dalam babak ini gerakan penari didominasi dengan gerakan berlaga, berkejaran dan melompat-lompat. Dulunya babak ini ditarikan sebelum berperang  atau sekembalinya dari mendan perang.

Lalu dilanjutkan dengan babak Kemoyak. Kemoyak sendiri berasal dari kata “koyak” yang berarti mengayunkan senjata. Kata koyak juga bisa berarti membujuk roh lawan atau musuh yang terbunuh dalam peperangan. Hal tersebut dilakukan agar roh tersebut bisa tenang di alam peristirahatan mereka. Dalam babak ini penari memainkan senjata dengan gerakan mengayukannya kedepan serta diringi dengan syair yang dinyanyikan pemimpin tari dan disambut dengan sorakan para prajurit.

Kemudian yang terakhir adalah babak Lalaya’an, yaitu babak dimana para penari menari dengan bebas dan riang gembira. Berbeda dengan babak sebelumnya yang terkesan lebih serius baik dalam segi gerak maupun ekspresi. dalam babak ini penari boleh menari dengan tersenyum dan melepaskan diri dari wajah garang mereka.

Indonesia History (Sejarah Indonesia) : Kabasaran (Tarian Kabasaran)

By : Unknown
Rabu, 31 Agustus 2016
0

Japanese Fox Spirit

                    Pict by : TeaKitsune
Kitsune

Kitsune are from Japanese folklore and are Japanese foxes. A kitsune can have up to nine tails, depending on its age, wisdom and power. The only way to kill a kitsune is to cut off all of its tails, as it is said that one of the tails is its main tail and the source of all its power. Not knowing which tail is the main one, one would have to cut off all its tails to kill it.One, five, seven, and nine tails are the most common numbers in folk stories. When a kitsune gains its ninth tail, its fur becomes white or gold.

A kitsune is a shapeshifter, and usually when it reaches the age of 100 years, it learn the ability to take on a human form. Thus, they have to be a fox for a hundred years before it can shapeshift from a fox to a human and back again. It is also said that a kitsune can duplicate other human beings, in other words shapeshift into the look-a-likes of different people.
Kitsune can be either male or female, and usually take the form of young Japanese girls, beautiful women and older men.
Kitsune are believed to possess superior intelligence, long life, and magical powers. They are a type of spiritual entity, and the word kitsune is often translated as fox spirit. However, this does not mean that kitsune are ghosts, nor that they are fundamentally different from regular foxes. Because the word spirit is used to reflect a state of knowledge or enlightenment, all long-lived foxes gain supernatural abilities.

There are two common classifications of kitsune. The zenko (literally good foxes) are benevolent, celestial foxes associated with the god Inari; they are sometimes simply called Inari foxes. On the other hand, the yako (literally field foxes, also callednogitsune) tend to be mischievous or even malicious. Local traditions add further types. For example, a ninko is an invisible fox spirit that human beings can only perceive when it posseses them. Another tradition classifies kitsune into one of thirteen types defined by which supernatural abilities the kitsune possesses.
Physically, kitsune are noted for having as many as nine tails. These kyubi no kitsune(nine-tailed foxes) gain the abilities to see and hear anything happening anywhere in the world. Other tales attribute them infinite wisdom (Omniscence).

There are thirteen different kinds of Kitsune, each with a corresponding element, listed as follows: Heaven (or Celestial or Prime), Void (or Dark), Wind, Spirit, Fire, Earth, River, Ocean, Mountain, Forest, Thunder, Time and Sound. One of the most important things to a Kitsune is freedom. They do not fare well to being locked away, and do not like to be forced to do something they don't want to. Doing something like that would be likely to get you killed if they are freed. Kitsune love playing tricks. They like to take things and hide them from people, or do just about anything else to piss someone off.


Pict by : TeaKitsune
Kitsunes' have things called Kitsune balls, or star balls, which is a small white-gold ball that is a Kitsune's most prized possession, since it is almost like their life force in a ball. If you get your hands on a Kitsune's star ball, you would have the ability to control the Kitsune, and make it do your bidding. However, Kitsune hate being stripped of their freedom, and when the Kitsune gets its star ball back, there will be serious repercussions for you to deal with.

Folktale : Japanese Fox Spirit (Kitsune) >w<)/ !!

By : Unknown 0

Negara Dengan sistem Full Day School 

Seperti diketahui apabila Mendikbud Muhadjir Effendy belum lama ini memberikan statment dengan akan diadakannya sistem terbaru untuk sekolah, yaitu sekolah seharian penuh atau ‘Full day school’, dari pengakuan sang menteri apabila alasan kenapa harus diadakan sekolah selama 12 jam penuh ini di karenakan yang tidak belajar penuh selalu ditinggal oleh orang tua dan ia berharap anak akan pulang sore bersama orang tuanya.
Sistem pendidikan Full Day School ini pun diharapkan bisa mengurangi kegiatan siswa yang tidak bermanfaat semisdal tawuran, bermain, dan lainnya. Walaupun sampai sekarang ini sistem terbaru tersebut masih sekedar wacana, banyak netizen yang langsung memprotes usulan menteri baru ini dengan membuat petisi online.
Namun, tahukah Anda jika ternyata ada tujuh negara yang sudah lama menerapkan sistem pendidikan belajar penuh ini, termasuk negara maju Amerika Setikat. Inilah penjelasannya :

1. Singapura
Untuk tingkat SD siswa bersekolah mulai jam 07.30 sampai 13.00, untuk tingkat SMP dan SMA berangkat mulai jam 07.30 sampai jam 16.00, malah ada yang pulang sampai jam 18.00 apabila ada ekstrakulikuler.



2. Korea Selatan
Korea Selatan menerapkan jam berangkat sekolah mulai jam 08.00 sampai 13.00 untuk SD, untuk SMP jam 08.00 – 16.30 dan untuk SMA pulang bisa sampai jam 21.00.


3. China
Anak SD berangkat sekolah mulai jam  06.30 sampai 15.00, tingkat SMP mulai jam 06.30 sampai jam 17.00 dan SMA 06.30 sampai jam 22.00.


4. Jepang
Jepang memang telah menerapkan sistem ini sampai sekarang, dimana anak sekolah akan pulang sore hari seperti untuk tingkat SD pulang jam 13.00, SMP pulang jam 15.30 dan SMA pulang jam 19.00.


5. Inggris
Untuk anak SD sekolah jam 09.00 sampai 15.00, untuk sekolah usia 9-13 tahun belajar 08.40 sampai 15.30 dan usia 13-16 akan belajar sampai jam 15.15.


6. Amerika Serikat
Untuk anak SD mulai jam 08.40 sampai 15.15, SMP mulai jam 07.50 sampai 14.50 dan SMA mulai masuk jam 08.15 sampai jam 15.15


7. Taiwan
Untuk anak SD muli sekolah jam 08.00 sampai 15.30, SMP pulang jam 17.00 dan untuk SMA pulang sekolah jam 19.50.

7 Negara yang Menerapkan Sistem Belajar 'Full Day School'

By : Unknown
Rabu, 10 Agustus 2016
0
Panda (Ailuropoda Melanoleuca) adalah spesiesberuang yang ditemukan di pegunungan China tengah dan barat. Salah satu hewan paling terkenal dan mudah diidentifikasi di dunia, Panda juga merupakan salah satu hewan paling langka dan terancam punah terutama akibat dari hilangnya habitat. Panda adalah speses beruang yang unik di antara beruang lainnya karena mereka tidak hibrenasi. Panda pertama kali ditemukan oleh seorang naturalis Perancis pada tahun 1869,yang kemduian menjadi simbol konservasi global dengan dijadikan logo World Wildlife Fund. Orang-orang China juga melihat panda sebagai simbol perdamaian. Sekarang ini, berbagai upaya telah dilakukan untuk mencoba dan melindungi populasi tersisa di habitat asli panda.

Panda adalah seperti spesies beruang  berukuran besar lainnya, memiliki kepala besar, ekor pendek dan moncong panjang dengan hidung besar, yang membuat mereka memiliki indera penicuman yang sangat baik. Bulu tebal panda berwarna putih krem, dengan bercak hitam besar pada tungkai, bahu, telinga dan hidung, dan deerah di sekitar mata kecil mereka yang khas. 90 persen menu makan panda makan terdiri dari bambu. Oleh karena itu, pada memiliki sejumlah adaptasi fisik untuk membantunya mengkonsumsi bambu termasuk perpanjangan tulang pergelangan tangan mereka yang bertindak sedikit seperti ibu jari yang memungkinkan panda  untuk berpegangan ke batang bambu. Panda juga memiliki rahang besar dengan otot-otot rahang serta gigi geraham datar yang kuat yang memungkinkan panda untuk menghancurkan batang bambu dan daun dengan mudah untuk mengekstrak nutrisi yang terkandung di dalamnya.


Deskripsi dan Fakta tentang Panda | www.florafauna.web.id

Sekilas Fakta Tentang Panda

By : Unknown 0

- Copyright © Catatanku - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -